Jumat, 31 Oktober 2014

In Memory, 2014

Dear, kamu..
Kau tahu?

Aku kehilangan detik..
Detik dimana aku bisa menatap binar matamu dari kejauhan..
Detik dimana aku bisa melihat tawamu dari sisi jendela..

Dear, kamu..
Aku kini juga kehilangan momen..
Momen dimana aku bisa duduk di sisimu,
Mendengar tawamu..
Dan menyimak senda gurau juga berbagai kisah yang selalu berhasil membuatku terpaku..

Aku pun kehilangan kenangan..
Kenangan dimana aku, dan kamu duduk bersama..
Menatap gelapnya langit malam sambil sesekali berbagi pandangan mata dan seulas senyum di bibir..

Aku juga kehilangan kesempatan..
Kesempatan untuk aku dan kamu membicarakan idealisme masa depan yang didamba…
Kesempatan untuk aku tahu, bagaimana pandanganmu tentang masa depan..
Kesempatan untuk aku mempelajari imajinasimu, lalu membandingkannya dengan milikku..



Ah, tidak..
Sebenarnya,..
Aku kehilangan kamu.




Ya, kamu.




Kamu yang selalu ada saat aku membutuhkan orang lain di sisiku.
Kamu yang selalu hadir bahkan sebelum aku memanggil namamu untuk menemani.
Kamu yang selalu bisa membuat suasana hatiku kembali cerah disaat aku butuh mentari dibalik tudung awan hitam di hati.
Kamu yang selalu mengerti apa yang hatiku butuhkan meski terkadang, kepalaku menginginkan hal lain.
Tapi tetap, kau selalu faham mana yang terbaik untukku.


Aku rindu kebersamaan itu..
Salahkah?
Salahkah aku merindukanmu?


Ah, mungkin bukan itu pertanyaannya..

Aku merindukanmu.
Apa kau juga merindukan aku sebagaimana aku mengharapkan hadirmu di sisiku?
Apa kau juga mencariku saat aku tak lagi ada di dekatmu?
Apa kau merasakan hal yang sama seperti apa yang kurasa saat ini?
Apa hatimu menggetarkan getaran yang sama seperti hatiku yang selalu bergetar kacau saat bersamamu?
Apa kau selalu nyaman bersamaku?
Apa senyummu adalah senyum tulus yang kau lengkungkan setiap kali aku melemparkan gurauan kecil?


Bisakah ku dapatkan jawaban dari salah satu pertanyaan itu darimu?
Mungkinkah kebersamaan kita kembali hadir menimbulkan percikan hangat seperti saat sebelumnya?


Dear, kamu..
Kuharap kau mengerti maksud hatiku menuliskan baris kalimat retoris ini.
Kuharap kau faham.
Dan kuharap kau (kembali) tahu apa yang sebenarnya kuinginkan.


#InMemory 2014