Kawan, lihat aku
Aku memanggilmu tanpa suara
Kawan, dengarkan aku
Aku bernyanyi tanpa nada
Kawan, perhatikan aku
Aku sedang bicara tanpa kata
Dengar, kawan
Aku bisa bergumam!
Pahamkah engkau?
Aku sedang bergumam padamu
Aku sedang menyampaikan sebuah cerita padamu
Perhatikan gerakan tubuhku, kawan
Meski nampak kacau, tapi aku sedang berusaha menyelipkan
baris kata disana
Meski tak begitu jelas, tapi aku sedang berusaha berbicara
padamu
Ini bahasa cintaku, kawan
Kawan, tatap mataku
Ada sejuta keluh tentang heningnya duniaku
Tatap mataku, kawan
Ada banyak kesah yang ingin kusampaikan padamu
Aku tahu aku tak bisa memaksamu untuk memahamiku
Aku tahu..
Tapi maukah kau tetap disini, kawan?
Menemani aku dan heningnya duniaku
Setidaknya, dengan adanya hadirmu, duniaku tak lagi sepi
Sekalipun hening melanda, tapi ada keramaian tawa tanpa
suara di dalamnya
Tetaplah disini, kawan
Bantu aku menciptakan warna di telingaku
Bantu aku untuk bertahan menghadapi tatapan mata sinis dan
cemooh meremehkan
Bantu aku untuk tetap bersyukur atas pemberian-Nya
Agar tak lagi aku terbawa emosi dan lupa akan hadirnya
Tuhan di duniaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar