Jumat, 26 Desember 2014

ABK, Dunia dan Indonesia

 Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki keterbatasan fisik ataupun intelektual. Biasanya, anak-anak ini selalu diejek dan diremehkan oleh lingkungan sekitarnya, karena mereka menganggap anak disabilitas hanya menyusahkan. Sesungguhnya, dibalik keterbatasan yang dimilikinya, anak disabilitas memiliki keistimewaan. Tak sedikit keistimewaan yang mereka miliki, bahkan keistimewaan yang mereka miliki dapat melebihi anak normal lainnya. Keistimewaan tersebut, tidak lepas dari bimbingan khusus dan dorongan dari lingkungan sekitar, khususunya keluarga karena keluarga sebagai lingkungan paling dekat dan keluarga juga sebagai pembentuk karakter anak.
Banyak tokoh dunia yang sebenarnya termasuk dari golongan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus, diantaranya adalah :
1.   Thomas Alva Edison.
Siapa yang sangka bahwa dunia kita saat ini dapat tetap terang benderang di kala malam adalah jasa dari seorang tunarungu? Thomas Alva Edison, pria berkebangsaan Amerika Serikat ini adalah tokoh dunia yang terkenal dengan penemuannya yaitu bola lampu listrik. Selain itu, dia juga yang memperbaiki sistem pada telegraf dan menemukan gramofon, alat putar lagu. Fakta yang jarang dikemukakan adalah Edison sudah mengalami gangguan pendengar saat usia kanak-kanak, dan secara teknis menjadi tunarungu ketika usia remaja.
2.   Ludwig Van Beethoven
Kita begitu takjub dengan harmoni musik klasik Ludwig Van Beethoven, seorang tunarungu. Komponis asal Jerman yang menciptakan Fur Elise ini memang baru menjadi tuli ketika usia dewasa. Akan tetapi yang membuatnya luar biasa adalah sebagian besar lagu-lagunya yang melegenda malah diciptakan setelah menjadi tunarungu.
3.   Stephen William Hawkins
Stephen William Hawkins yang dinobatkan sebagai manusia tercerdas dalam ilmu geofisika di abad ini, sesungguhnya juga adalah seorang paraplegia
, atau kelumpuhan di sebagian besar anggota tubuh. Kondisinya tersebut tidak menghalangi dirinya sebagai seorang ilmuwan dan mengungkap sejarah fenomena alam semesta dalam teori Big Bang meski hanya duduk di atas kursi roda.
4.   Albert Einstain
Pria asal Amerika Serikat yang disebut maestro fisika modern semula adalah seorang Tunagrahita. Karena kegigihan orang tuanya dalam memberikan supervisi dan dukungan, Einstein perlahan-lahan bangkit hingga akhirnya tampil sebagai ilmuwan terpenting dunia modern melampaui prestasi Isaac Newton.
5.   Helen Keller
Wanita bernama lengkap Helen Adams Keller ini lahir dalam keadaan bisu. tuli dan buta tumbuh menjadi anak yang cerdas juga berkat dukungan penuh orang tua dan guru pembimbingnya yang luar biasa bernama Anne Sulli
van. Ia adalah seorang penulis, aktivis politik, dan juga dosen.
6.   David Blunkett
Masyarakat Inggris sebagai salah satu bangsa termaju di dunia sangat bangga dan tidak malu mempunyai David Blunkett sebagai Menteri Pendidikan dan Tenaga Kerja bahkan sempat menjadi Mendagri dalam pemerintahan perdana menteri Tony Blair, meski Blunkitt adalah seorang penyandang tunanetra sejak lahir dan dari keluarga miskin.
7.   Franklin Delano Roosevelt
Amerika Serikat sangat bangga dan mengelu-elukan kehebatan Franklin Delano Roosevelt atas prestasinya yang begitu spektakuler menjadi pemimpin sekutu Barat yang sukses menaklukan NAZI Jerman dan Jepang. Presiden ke-32 Amerika Serikat ini mengendalikan para panglima militernya di medan tempur di atas kursi roda akibat polio yang dialami jauh sebelum menjadi Presiden. Selain itu, presiden yang terkenal dengan inisial FDR ini juga sukses menangani masalah ekonomi Amerika Serikat akibat The Great Depression dan menjadi satu-satunya presiden Amerika Serikat yang menjabat lebih dari 8 tahun.

Jangan jauh-jauh ke luar negeri, dari negeri kita sendiri, Indonesia, ada anak-anak luar biasa yang sumbang nama mengharumkan nama bangsa dan negara. Anak berkebutuhan khusus ini biasanya lebih menonjolkan bakat dibidang keolahragaan ataupun bidang seni, dalam bidang akademik biasanya anak disabilitas agak sulit untuk menangkapnya. Anak disabilitas harus diberikan aktivitas yang bermanfaat dan aktivitas tersebut bisa menjadi hobi mereka. Hobi mereka pun dilatih secara perlahan, bertahap dan diulang, maka hobi tersebut akan memberikan prestasi untuk anak disabilitas. Motivasi dan bimbingan merupakan hal yang dibutuhkan mereka untuk menjadi sosok yang istimewa. Bukan ejekan ataupun cacian yang diberikan untuk mereka, tetapi rangkulan, dan juga bimbingan semangatnya terbangun.
Contoh dari anak-anak bangsa yang berprestasi antara lain :

·        Stephani Handojo terlahir sebagai penyandang down syndrome. Stephanie harus menjalani hidupnya secara berbeda dengan anak-anak lainnya. Meskipun begitu dia dapat membuktikan dirinya mampu berprestasi tinggi. Bahkan saat usia 12 tahun, ia berhasil menjadi juara pertama dalam kejuaraan Porcada (Pekan Olahraga Cacat Daerah). Prestasi Stephanie semakin gemilang saat ia terpilih mewakili Indonesia di ajang Special Olympic World Summer Games XIII di Athena, Yunani pada tahun 2011 dan ia meraih medali emas dari cabang renang nomor 50 meter gaya dada. Berkat semua prestasinya itu, Stephanie terpilih dari 12 juta anak di dunia untuk membawa obor Olimpiade London di kota Robin Hood, Nottingham. Selain prestasinya yang gemilang di bidang olahraga, Stephanie pun menggali bakat lainnya di dunia musik. Ia tercatat di Museum Rekor 2 Indonesia (MURI) karena mampu bermain piano dengan 22 lagu selama 2 jam.

·        Sabar Gorky adalah seorang pendaki tunadaksa berkaki satu yang berhasil menaklukan puncak Elbrus, gunung tertinggi di Eropa saat perayaan kemerdekaan RI. Dia berjuang sekuat tenaga melawan cuaca yang mudah berubah. Dengan sabar, dia mampu menembus terpaan badai yang menerjang. Bahkan Sabar bersusah payah harus jatuh sebanyak 10 kali. Menurut catatan yang dimiliki Alpindustria, Sabar merupakan tunadaksa berkaki satu pertama yang mendaki Elbrus dari jalur utara. Setelah berhasil menaklukkan Eropa, Sabar menjajal gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro, di negara Tanzania. Kegiatan ini dilaksanakan berkaitan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November 2011. Sabar pun meraih gelar baru, pendaki tuna daksa pertama dunia yang berhasil menginjakkan kaki di puncak Gunung Kilimanjaro tanpa bantuan dari orang lain.

·        David Jacobs, Tuna Daksa yang Berprestasi
Atlet tenis meja difabel kelahiran Makassar yang bernama lengkap Dian David Michael Yakob ini lebih dikenal sebagai David Jacobs. Terlahir dengan tangan kanan yang tidak sempurna, tetapi David memiliki segudang prestasi di tenis meja  dan sudah berhasil di kelas internasional. Meskipun perjuangan pria kelahiran 21 Juni 1977 tak mudah. Perjalanan karier David di tenis meja kian menonjol sejak ia masuk Timnas Indonesia. Ia dikirim ke Sea Games Kuala Lumpur 2001, Sea Games Vietnam 2003, Sea Games Manila 2005, Sea Games Thailand 2007, dan Sea Games Laos 2009. Medali emas pun berhasil disabetnya di Kejuaraan Tenis Meja Asia Tenggara (SEATA) 2009 di Jakarta. Di usia lebih dari 30 tahun, David yang keluar dari Timnas Indonesia memutuskan untuk pindah ke jalur olahraga khusus penyandang cacat, Paralympic Games. Debutnya sebagai atlet difabel dimulai dengan meraih medali perunggu di Guangzhou ASIAN Paragames 2010 dan berhasil meraih tujuh medali emas pada ASEAN Paragames 2011 di Solo. Keberhasilan David di Slowakia membuatnya berada di peringkat tiga besar dunia. Di Paralympic Games 2012, London ia pun berhasil mempersembahkan mendali perunggu untuk Indonesia.

   Dari tujuh orang anak berkebutuhan khusus yang mendunia di atas, tentu sangat ironis apabila mereka masih dilihat sebelah mata. Bayangkan apabila karena keterbatasan yang mereka miliki lantas masyarakat mendiskriminasi dan mencegah mereka untuk berkarya. Mungkin dunia hingga saat ini tak pernah mengenal bola lampu listrik ciptaan Thomas Alva Edison, atau perang dunia II yang akan dimenangkan oleh Jerman dan Jepang yang dengan kata lain Indonesia akan tetap terjajah. Ada baiknya masyarakat segera intropeksi diri dan membuka mata telinga dan hati bahwa tiap manusia diciptakan unik, dan berhak untuk mengembangkan diri serta berkontribusi bagi lingkungannya. Bagi keluarga yang memiliki anggota penyandang disabilitas juga tak perlu malu. Dukung mereka agar dapat berdaya dan bukan mustahil kelak memberikan sumbangsih luar biasa bagi masyarakat.(DPM).

3 komentar: